Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 06:51:16【Tempat Makan】030 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(1)
Sebelumnya: Ini kronologi lengkap temuan
Selanjutnya: Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta
Artikel Terkait
- Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM
- Tragedi di kuil India selatan: 9 tewas dalam kerumunan padat massa
- Kemendagri: Luwu Timur paling siap jalankan program MBG daerah 3T
- Gubernur Jateng minta Festival Mangga Pemalang jadi kegiatan tahunan
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- Insiden pelepasan suar nodai konser reuni Oasis di Melbourne
- New York Umumkan Keadaan Darurat Jelang Penangguhan Bantuan Pangan
- Sembilan SPPG di Bangli Bali kantongi SLHS
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- BLACKPINK puji antusiasme penggemar Indonesia
Resep Populer
Rekomendasi

Menteri PU tinjau pembangunan floodway atasi banjir di Medan

Persib bungkam Bali United 1

BGN sosialisasikan revisi penerima MBG

Menkomdigi ungkap ada gim online yang disusupi jaringan teroris

Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi

Seluruh siswa Saptosari DIY sehat kembali usai keluhan hidangan MBG

Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden

Pembalap Mandalika Racing dirawat di rumah sakit karena kecelakaan